Amor terlihat berdiam diri di depan sebuah rumah mewah dan sesekali
dia melihat ke atas langit. Satpam rumah tersebut memperhatikan Amor dan
mulai curiga “Maaf.. Sudah berjam-jam kamu di sini, apa yang kamu
lakukan.? Apa kamu ingin mencuri di rumah ini.?”
Amor merasa dituduh “Kalau bicara jangan sembarangan Pak.?”
“Terus kamu mau apa di sini.?” tanya satpam.
“Saya sedang menunggu malaikat yang suka membawa rejeki buat manusia.” jawabnya sambil melihat ke atas langit.
Satpam merasa heran “Mau apa.? Aneh-aneh saja.”
Amor kemudian menjelaskan “Begini Pak.. Nanti kalau Malaikat itu
datang saya mau menanyakan apa rejeki saya tertukar dengan rejeki
pemilik rumah ini, soalnya rumah saya kan berada dibelakang rumah ini,
jadi waktu malaikat membawa rejeki buat saya tersangkut dirumah ini
karena rumah saya terhalang rumah ini.”
Satpam menggelengkan kepala “Eh bocah edan.. Yang namanya malaikat
itu pasti benar, karena sudah di setting sedemikian rupa dan tidak akan
melanggar tugasnya, tidak seperti manusia.”
“Kalau manusia memangnya kenapa Pak.?” tanya Amor.
“Kalau manusia sering salah kalau dikasih amanat, terkadang disuruh
mengantarkan uang sumbangan saja masih saja suka disunat.. Sudah lebih
baik kamu ke bandara sana.” jawab satpam.
“Mau apa saya ke bandara Pak.?” tanya Amor heran.
“Menunggu para tki pulang terus kamu nikahkan, tahu sendiri kan kalau
tki pulang pada bawa uang banyak dan kamu bisa menumpang hidup.” jawab
satpam sambil tersenyum.
“Kalau bicara jangan sembarangan Pak, biar begini saya masih punya harga diri.” Amor merasa kesal dan berlalu pergi.
Satpam kembali tersenyum “Masih punya harga diri juga tuh bocah hehe.
Title : Menunggu Malaikat Pembawa Rejeki
Description : Amor terlihat berdiam diri di depan sebuah rumah mewah dan sesekali dia melihat ke atas langit. Satpam rumah tersebut memperhatikan Am...