Kehidupan manusia memang tak selamanya selalu dalam keadaan senang. Ada kalanya merasakan kesusahan dan penderitaan. Biasanya ketika mendapat kesusahan, manusia seringkali banyak berjanji kepada Allah. Dengan mengatakan 'Kalau saya mendapat kesenangan atau kekayaan, saya akan bantu fakir miskin', atau berjanji yang lainnya. Janji itu teramat manis diucapkan untuk berbuat kebaikan.
Ketika Allah mendengar apa yang dia janjikan, Allah mengujinya dan ingin membuktikan. Diberinya kesenangan hidup dengan harta yang berlimpah. Namun sayang janji tinggalah janji, dan ini yang sering terjadi. Lupa akan janjinya ketika dia susah dan tak ditepatinya.
Harta yang didapatkan tak pernah digunakan sesuai apa yang dia janjikan. Digunakan hanya untuk memenuhi keinginan nafsu duniawinya saja. Dia habiskan untuk kesenangan yang sifatnya semu. Tak peduli lagi dengan janji yang telah diucapkannya kepada Allah.
Inilah gambaran yang sering terjadi pada sebagian manusia. Janji-janjinya di waktu susah, dilupakannya di waktu senang. Hal ini hanya mengundang murka Allah, yang lambat laun namun pasti azab akan datang menghampiri.
Memang susah untuk menepati janji, karena syetan akan selalu menggoda. Manusia saja kalau dijanjikan namun tak ditepati, dia akan marah. Begitu juga dengan Allah, Yang Menguasai seluruh isi jagad raya ini. Haruskah kita berbuat demikian? Berjanji dan terus berjanji kepada Allah di waktu kita susah?
Title : Janji Di Waktu Susah Seringkali Membuat Celaka Di Waktu Senang
Description : Kehidupan manusia memang tak selamanya selalu dalam keadaan senang. Ada kalanya merasakan kesusahan dan penderitaan. Biasanya ketika men...